Selasa, 08 Februari 2011

Jangan simpan marahmu..

aku memang seorang yang ekspresif, sangat cepat untuk terbawa emosi,
marah kah itu..
sedihkah itu.. yang kadang susah untuk di kontrol.


Di setiap waktu aku marah,
khususnya pada orang2 yang terkasih,
aku selalu berusaha untuk mengingat bahwa "ini hanya untuk sementara, marah ini.. kesal ini hanya untuk saat ini saja. Tidak tersimpan berhari-hari,bahkan sebisa mungkin semua lebur sesaat sebelum aku terlelap tidur ".


Itu semua karena aku tidak pernah tahu, apakah waktu yang diberiNya masih tersisa banyak?
hanya karena amarah,, aku tidak mau menyesal nantinya,,

No-Title

Ketika ada beberapa orang yang mampu membaca sifat atau karakter seseorang lewat tulisan atau tanda tangannya.

Aku pun bisa merasakan bahkan bisa menilai tentang ketulusan seseorang. Mana yang benar2 tulus, atau yang hanya sekedar basa basi. Mana yang tulus memberi perhatian, mana yang tulus memuji, mana yang tulus menasehati, mana yang tulus mempercayai, mana yang tulus mengingatkan, mana yang tulus menghormati. Karena aku masih punya hati. Yang dengannya aku masih bisa merasa.. antara ketulusan, atau sekedar formalitas!

Yang akan saya lakukan

InsyaAllah.. setelah KKN saya selesai, ada beberapa rencana yang akan saya lakukan.
1. Service Motor
2. Pergi ke 2 kota, yaitu kota A dan kota B
3. Maju bimbingan lagi dengan target ACC Proposal ke hasil
4. Ke Gramedia.. waaaaahhh kalo yang satu ini.. agak susah dipendam! pengen banget borong bukuuuu..
5. Ketemu temen2!

:D

Selasa, 01 Februari 2011

Jasadmu bebass.. tapi Jiwamu?!?!?

Artikel ini adalah hasil ngebrel2 sama Mister Ndoy.

jadi beliau berkisah, bahwa menjadi seorang muslim itu haruslah Kaffah.. artinya menyeluruh, jangan setengah2 "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu" -Al Baqarah : 208-

Aplikasi simpelnya menurut Mister Ndoy itu begini, katakanlah "Aku adalah seorang manager, TAPI AKU ADALAH MUSLIM", katakanlah "Aku adalah seorang Pejabat, TAPI AKU SEORANG MUSLIM", jangan dibalik menjadi "aku muslim, TAPI AKU MANAGER" atau "Aku muslim, TAPI AKU PEJABAT". Coba dirasakan.. lalu dipahami kedua susunan kalimat itu, pasti akan menimbulkan makna yang berbeda khan?khan?khan?

"Aku adalah seorang manager, TAPI AKU ADALAH MUSLIM" kalimat seperti ini biasanya sambungannya begini "Aku adalah seorang manager, TAPI AKU ADALAH MUSLIM, jadi aku tidak akan korupsi, karena islam mengharamkan korupsi/b>" Nooohh.. iya ga?! nah.. itu contoh sederhananya lah tentang bagaimana mengimplementasikan menjadi muslim yang kaffah.

Seperti pernah dikisahkan pada jaman Rasulullah SAW dulu, bahwa Billal bin Rabbah, seorang budak hitam yang tetap pada prinsip islamnya. Ketika ia diminta untuk meninggalkan islam oleh Tuannya, iapun menolak. Ketika si Tuan berkata "Hai Billal, kau ini bekerja pada ku bukan? lalu mengapa kau berani masuk Islam sebelum kuijinkan?" lalu Bilal menjawab "Aku memang bekerja padamu, engkau adalah tuanku, namun ketika kewajiban telah kuselesaikan semuanya, maka bukan urusan tuan mencampuri keyakinanku".

Maka disiksalah Bilal, telanjang dada ia ditengah gurun pasir, tanpa makan minum dan diatas dada nya diberi beban berupa batu yang amat besar. Badannya menghadap ke matahari yang membuat darah mengucur dari setiap bagian tubuhnya, bahkan mulutnya pecah akibat panas. Lalu si tuan kembali bertanya "Apakah kau mau keluar dari Islam dan menyembah Latta dan Uzza?", maka yang keluar dari bibir seorang Bilal adalah “Ahad, Ahad ... (Allah Maha Esa).”

Dialah Bilal, seorang budak yang jasadnya memang tidak merdeka, namun jiwanya bebassss.. lalu bagaimana dengan kita? Jasad kita mungkin merdeka, namun jiwa kita? Astaghfirullahal'adzim..

Hanya sedikit sharing dan mengingatkan kembali.. hasil ngebrel2 dengan mister Ndoy ^__^

aku KKN dan aku STRESSSS

Hahaha.. benar sekali kawan2, bahwa aku benar2 stres menghadapi 35 hari berada di tempat asing bersama orang2 asing dan setumpuk program asing pula.

Sebetulnya aku sangat bersyukur karena mendapat tempat KKN di desa yang enak, dengan teman2 kelompok yang enak pula, Kades dan induk semang yang baik. Tapi tetep aja aku stres menjalaninya, bukan karena apa2, cuma karena setiap hari aku musti bolak balik ke lokasi yang berjarak lebih kurang 1/2 jam perjalanan motor. Terus terang itu berat buat aku berhubung medannya itu yang agak berat.

Jalur yang harus aku lewati setiap hari selama 35 hari itu adalah jalur utama menuju ke Jakarta. Kawan2 meong ku di jalan adalah Bus antar kota antar propinsi, truk besar maupun kecil, mobil dan juga motor pastinya. InsyaAllah aku ga masalah untuk "nyalip" kendaraan2 besar itu (mempraktekkan ilmu nyalipnya Mister Ndoyo), tapi yang buat aku masalah adalah KONDISI JALANNYA. Jalannya penuh dengan ranjau darat, lubang sana sini dengan diameter lumayan dan kedalaman yang "cukup" juga. Hmmm.. dijalan itu ga henti2nya nggrundel "Woalah Pak Beyeeee.. Pak Beyee.. Pak Jokooo.. Pak Jokoo, duit akeh kok dalan bisa apik nemen!!"

Maka jangan salahkan para pengguna sepeda motor macam aku ini yang sukanya jalan ditengah, lha wong pinggirnya pada bolong2 gitu?!?! yang nyebelinnya juga itu kalo dari arah berlainan suka ada Bus atawa Mobil yang HOBInya itu ngambil jalannya orang ===> EGOISSS SANGATDTDTDTD maka inilah hasilnya,, stres aku KKN itu, pengen cepet2 selesaiii.. baru satu minggu aku njalanin.. sudah 4 hari ini aku sakit.. Waowwww keren ya?!?! dan tiap maghrib aku nangis minta pulaaaaaaaang (tapi cuma mbatin aja dink!hehehe)

Ya Allah beri hamba kekuatan, kesehatan dan keselamatan selama mengikuti KKN ini. Ajarkan keikhlasan didalam hati hamba untuk menjalaninya, sehingga hamba tidak merasa berat menjalani 35 hari KKN ini ya Rabb.. beri kelancaran dan kemudahan pada tiap kegiatan hamba.. Amin.. Amin ya Mujiib..

Arogansi seorang Mahasiswa

Lagi!ini cerita dari seorang mahasiswa yang sepertinya sangat bangga dengan predikat "Mahasiswa" yang melekat di dirinya, yang juga sangat fanatik dengan fakultas yang ditekuninya "KESEHATAN" .

Ada satu hal yang aku rada kurang sreg dengan sikapnya yaitu waktu dia bilang "hee siapa bilang anak fakultas ke**kt*ran itu lebih hebat dari anak k*p**a*atan?, anak k*p**a*atan itu macem2, ada k*p**a*atan jiwa,k*p**a*atan masyarakat blablablabla.. "

Yang aku tangkap dari ucapannya itu adalah ke-arogansi-an bahwa fakultas-nya lah yang paling hebat dibandingkan fakultas lain. Hm.. mahasiswa! sering merasa "paling"! Paling hebat, paling pandai, paling penting dlsb. Padahal diluar sana, ilmu itu luas, tidak sebatas yang ia pelajari. Seandainya mahasiswa itu tadi paham betul bahwa ILMU itu seperti CELANA DALAM. Semakin kau pamerkan ilmu-mu itu, maka akan semakin terlihat bahwa ilmu-mu itu kecil, sekecil celana dalam-mu. *maaf kalo istilahnya terlalu vulgar. Tapi memang begitu kenyataannya.

Jadi saran saya, sudah lah.. buat apa si sombong, toh setiap ilmu itu pasti memiliki perannya masing - masing. Percuma ilmu segunung ketika praktek-mu NOL BESAR , sebaik - baik ilmu itu adalah yang bisa termanfaatkan baik bagi diri kita maupun bagi orang sekitar kita. Makin tinggi ilmu kita, makin berat pula pertanggungjawabannya. Untuk itu, saran saya sekali lagi TIDAK PERLU SOMBONG YA MBA / MAS