Senin, 24 Oktober 2011

Arifin ilham - Dzikir dan Nasyid - Keagungan Tuhan



Hidup tidak untuk hidup,
Hidup untuk sang Maha Hidup

Hidup bukan untuk mati,
tapi mati untuk hidup

Hidup untuk Sang Maha Hidup,
tidak takut mati, tidak cari mati, namun tidak melupakan mati.

Mati bukanlah wafat.. bukan akhir tapi awal,
mati.. adalah satu satunya pintu untuk berjumpa denganNya.

Arifin ilham - Dzikir dan Nasyid - Muhasabah



Seiring denyut dan nadi terpancar rohani tenggelamnya diri dalam dzikrulloh
Tibanya hari,,Muhasabah diri bersujud bersunyi

Alangkah bertuah diri jika hingga ke akhir hayat kita dalam dzikrulloh
Bibir yang basah dengan syahadat terpancar indah..

Selasa, 18 Oktober 2011

Seret!!

Awalnya aku mau nulis banyak disini. Apalagi yang bakal aku tulis selain kejadian sehari - hari yang mungkin tidak memiliki esensi apapun. Tapi.. tiba-tiba keinginan itu ilang setelah aku baca tulisan - tulisan fantastis punya nya mas risky . Wow.. jadi malu mau nulis. Dibandingin sama pemikiran - pemikirannya, punya ku masih "nol" besar. 

Yah.. walaupun aku sadar,, bahwa tiap orang memiliki gaya penulisannya sendiri. Niatan dari menulis itu juga mempengaruhi kualitas tulisan yang dibuatnya. Mungkin,, gaya dan niatan penulisanku berbeda dengan gaya dan penulisan milik orang lain. Aku menulis, cenderung cuma untuk tempat menumpahkan semua cerita2 harianku. Maklum aja.. aku orangnya suka cerita,, atau bisa dibilang cerewet, lebay! hal kecil yang aku alami bisa saja menjadi sesuatu yang heboh! padahal menurut orang lain "biasa2 aja tuh..". Yah.. mungkin inilah yang membuat tulisan2ku ga berbobot. Cenderung enteng daannn ga bermakna!hahahaha...

Jadi please ya.. notes buat semua yang baca -kalo ada yang baca- blog ku ini,, please jangan banding2kan tulisanku dengan tulisan orang lain. We're different okay? ga bijak rasanya membanding2kan hal yang jelas2 berbeda! ibarat membandingkan buah jeruk dengan buah apel! notes buat diri aku sendiri.. boleh malu, tapi jangan jadi seret nulis. Tetep jadi diri sendiri, dalam hal apapun.. termasuk menulis. Tulis apa aja yang ingin aku tulis, bebaskan persepsi! selama itu adalah hal yang baik yah.. tengok tulisan milik orang lain semata hanya untuk memperkaya imajinasi, pengetahuan, tapi bukan untuk menjajal menjadi orang lain. Oke? tiap orang diberkahi pemikiran dan bakatnya masing2 ;)

jadi.. gimana? mau berenti nulis? Engga dwooonk hehehehe

Rabu, 12 Oktober 2011

10 alasan kenapa sinetron berbahaya bagi kesehatan anda






Kosan gue, berlangganan tv kabel di ruang tamunya. Diruangan ini lah kita biasanya menyaksikan tayangan sepakbola mancanegara. Meskipun bisa menonton siaran luar negeri, entah kenapa siaran tv yang ditonton dikosan ini ga jauh-jauh dari sinetron. Hal ini terjadi karena 3 orang mbak yang menjaga kosan gue, hobinya selaen menggosip adalah nonton sinetron.

Beberapa hari yang lalu, ketika kita lagi semangat-semangatnya abis nonton pertandingan piala AFF di RCTI, dan rasa bangga terhadap kemenangan Indonesia masih terasa. Dan tiba-tiba, selesai pertandingan, RCTI langsung mengubah acara dengan sinetron. Timpang sekali sodara-sodara!! Saat rasa nasionalisme tengah membuncah di dada, tanpa tunggu lama-lama, RCTI langsung mengubah siaran dengan sinetron! Piala AFF langsung berubah menjadi Putri Yang Ditukar. Ini sebenernya putri atau sendal sih?? Kok bisa ditukar-tukar?? Gue sendiri membenci sinetron, sejak beberapa tahun belakangan ini.. Dan ini, adalah sepuluh alasan gue kenapa gue ga menonton sinetron!

1. No plot,
Ga ada jalan cerita. Alias sama aja. Semua sinetron dilayar kaca punya jalan cerita yang sama antara satu sama lain. Tentang kisah cinta terlarang antara si cowo kaya dan si cewe miskin, yang dibumbui dengan kehadiran orang ketiga yang tidak setuju atas cinta mereka. Kadang sosok orang ketiga ini hadir dalam bentuk keluarga si cowo, atau cewe lain yang naksir si cowo atau cowo ganteng yang naksir si cewe miskin. Biasanya si tokoh yang baik akan disiksa habis-habisan oleh keluarga yang jahat, mulai dari disetrika, diracun ampe disuruh makan kaen lap. Cerita dibuat semakin bombastis dengan munculnya ibu peri.
2. Minim konflik,
Ya, konflik dalam sinetron hanya masalah harta melulu. Sutradara sinetron sekarang mungkin sudah terlalu malas untuk memikirkan konflik lain selain harta. Hilang sudah kreatifitas untuk membuat konflik selain dari harta. Satu sinetron yang bagus yang dulu gue tonton bernama Cinta, ada yang inget ga? Yang maen itu Desy Ratnasari, Primus dan Attalariq Syah. Mungkin beberapa diantara kalian ada yang nonton juga. Konflik di sinetron itu bener-bener ga biasa, sekaligus berkelas. Soundtrack ‘Bahasa Kalbu’nya Titi Dj semakin memperkuat kenangan sinetron itu di kepala gue. Syahduuuuu gitu.. Berbeda dengan sinetron sekarang yang selalu mengambil lagu yang tengah populer sebagai soundtracknya. Yang terkadang ngga sesuai dengan jalan cerita sinetronnya.

3.  Terlalu hitam putih.
Hitam putih ini maksud gue adalah karakter tokohnya. Tokoh protagonisnya digambarkan sangat baik, cantik , soleh, tabah, dan makannya banyak. Sedangkan tokoh antagonisnya selalu sangat jahat, sehingga membuat pembantu dikosan saya ingin memecahkan televisi dengan kepalanya ketika menonton. Bahkan sudah ada artis-artis yang mukanya ber ‘template’ sendu , seperti Nasyila Mirdad dan Nabila Syakieb. Setiap gue ga sengaja melihat iklan sinetron mereka, pasti mereka lagi nangis. Yang mengkhawatirkan, kadang masalah ini terbawa ke karakter anak kecil disekolahan. Di satu adegan sinetron, ada anak SD yang berkarakter jahat, mendorong karakter anak SD yang baik sampe terjatuh. Membuat gue berpikir, sejahat itukah anak-anak SD jaman sekarang??

4. Aktingnya.
Berbeda dengan aktor luar negeri yang memulai karirnya dari teater, artis dan aktor sinetron dinegara ini memulai karirnya dari dunia modelling. Yang mana, tampang adalah urusan nomor satu. Kemampuan akting bisa diatur belakangan. Bule dikit jadi artis, indo dikit jadi aktor. *Pengumuman Suasana Casting* “Jonathan White, kamu lolos” “Andrew Jhonson, kamu dapet peran utama ya?” “Suparjo, kamu ga cocok kerja di air.. Maksud saya, mm, kamu cocoknya jadi tukang ojek aja!!” “tt..tapi pak, akting saya kan bagus?” “Yauda, kamu jadi hansip! Nanti ketika butuh adegan disetrika, kamu saya panggil keluar..”

5. Dibuat tanpa batas waktu yang ditentukan.
Ketika suatu sinetron dapat rating yang baik, maka sekuel, trikuel, fourthkuel ampe seventhkuel akan dibuat. Yeah, you know what I’m talking about.hehe.. Caranya bagaimana? tenang saja. Sutradara kita tidak kehabisan akal, tinggal dibikin amnesia saja pemeran utamanya. Atau kalau perlu, kita bunuh saja karakternya, lalu munculkan karakter yang berbeda dengan pemeran yang sama, seolah-olah dia punya kembaran yang terpisah dari kecil. Bayangkan, jika Cinta Fitri ditayangkan setiap hari dalam satu minggu, dan satu musim disiarkan selama 6 bulan. Maka total ada 1200an episode yang meracuni pikiran kita. Cinta Fitri kini sudah hampir menyaingi Cinta ibu kepada anaknya sebagai cinta yang paling panjang. Ini lebih berbahaya dari rokok sodara-sodara. Waspadalah-waspadalah!

6. Masalah eksklusifitas.
Artis sinetron kita, jarang menjaga ekslusifitasnya. Kejar setoran, aji mumpung. Yang kadang, pemaen sinetron yang udah sering kita liat aktingnya di tv, tiba-tiba main film. Menurut lo, bakalan rame yang nonton? Itu logika sederhana, semakin banyak suatu barang dikonsumsi, semakin turun nilainya. Begitu juga dengan artis. Makanya gue sangat mencintai, yup literally, mencintai, Dian Sastro yang tetap tidak maen sinetron. Makanya orang cenderung akan menunggu karya Dian Sastro berikutnya. Oia masukkan juga Nicholas Saputra dalam list ini.

7. Black Crow Effects.
Penonton sinetron di Indonesia terus menerus dibodohi oleh sinetron. Kenapa gue bilang gitu, karena penonton sinetron dianggap bodoh oleh sinetron. Contohnya dalam sinetron, ketika seorang pemeran berakting marah, maka dia juga akan bilang “aku marah!” sehingga memunculkan istilah gagak hitam, agak rancu karena gagak sudah memang hitam hitam dari sananya. (istilah ini datang dari Prof Primadi Tabrani, Guru Besar FSRD ITB, mengacu terhadap ketidaksukaannya terhadap sinetron..) Padahal, masih banyak ekspresi untuk menunjukkan rasa marah tanpa menyebutnya. Contoh, membanting, berteriak, makan beling atau narik truk make gigi.

8.  Asal buat.
Pernahkah anda memperhatikan baik-baik satu adegan dalam sinetron, lihat secara seksama adegan itu. Jarang sekali dalam suatu adegan, para pemeran sinetron itu berada dalam scene atau pengambilan kamera yang sama. Jadi pencahayaan, tempat, pengambilan gambar jelas terihat beda. Logika gue mengatakan, jadwal si artis yang berbeda menyebabkan adegan itu diambil beberapa kali. Kadang, jalan cerita sinetron ini sangat absurd. Lagi berantem di taman, tiba2 si cowo nyetel musik lewat hape dan ngajak dansa si cewe untuk ngajak baikan. Sumpah, gue pernah nonton adegan ini! Belom lagi adegan pertemuan si cowo dan si cewe untuk pertama kalinya yang dibikin luar biasa dramatis. Lagi papasan di lorong, lalu mereka tabrakan, trus ntah dari mana angin berhembus meniup rambut si cewe agar terlihat anggun. Si cowo terdiam dalam hati dan berkata..”cantiknyaaaa” . dan kemudian musik terdengar dikejauhan… Ambooiiiiii… Kondisi jalan cerita sinetron diperparah dengan adanya figuran yang aktingnya kayak robot. Biasanya peran-peran ini berupa dokter, dosen, suster atau kadang supir.

9. Ada produk subtitusi yang jauh lebih baik..
Hahaha, itu alasan mutlaknya. Sekarang gue lagi menikmati serial-serial atau sitkom-sitkom luar negeri. Tapi bagaimanapun, gue sangat menantikan sinetron Indonesia yang berkelas berikutnya, seperti Cinta, Si Doel Anak Sekolahan, atau bahkan nanti sekelas CSI.

10.   …………………………………….
Poin terakhir sengaja gue sisakan untuk kalian, silahkan tulis alasan
kalian kenapa sinetron harus dihindari. Terutama bagi anak-anak dan
kemaslahatan bangsa (azzeeeeekkk)…
Ditunggu ya??
:)

----------------------- Bersumber dari email yg di forward defi.key@gmail.com ---------------------------

Selasa, 11 Oktober 2011

Hargailah tiap pemberian

Pembelajaran kali adalah tentang "Menghargai pemberian". Ceritanya, ada temen yang dateng ke kantor. Dia minta tolong difotocopy-kan salah satu materi brevet yang hari Rabu depan akan dibuat ujian. Ternyata sang teman bawa bungkusan yang isinya itu pisang. Pisang.. buah yang aku ga suka! aku kira si temen ini abis beli pisang dan mau dibawa pulang ke rumah, langsung aja aku tanya "Seneng maem pisang yo mba?" jawab si teman "iya mbar.. aku seneng.." lah! serta merta kok ya aku ngomong "angger aku lah ora doyan loh mba.."

Si teman ini ya ekspresi nya biasa aja tuh waktu aku ngomong begituan,, ternyata.. waktu si teman pamit pulang dia ga mbawa bungkusan itu balik, spontan aku panggil dong, aku kira dia lupa dan bungkusan buah pisang itu ketinggalan. "Mba.. pisange ketinggalan" kata aku,, eeeeh si teman bilang "ora mbar.. kuwe gedange nggo kowe.. nggo wong umah" cengiiiiiiiirrrrrrr http://www.smileycodes.info mak jlebb banget rasane. Aku ga kepenaaaaaaaak banget sama temenku itu. Haduuuuh.. makin ga enak lagi ternyata si teman sms abis nyampe rumah "Pisangna dibawa ke rumah ya? Kenapa ci ga suka pisang? aku kawit cilik nyangding kebone dadi wis bosen. He3" gitu bunyi smsnya. Deuuuh.. makin ngerasa bersalah ni aku, dengan memutar otak aku bales sms nya "hehe.. ga kok mba,, aku sing pisang iki tah doyan, sing ora doyan sing pisang ambon" -seriusss aku ga bo'ong!-

Hm.. pelajaran yang aku petik dari pengalaman ini adalah, "Hargailah tiap pemberian" , terima apa yang menjadi pemberian orang lain pada kita dengan hati yang senang. Mau pemberian itu adalah hal yang kita senangi atau engga' tapi berusahalah untuk tidak mencela apa yg orang lain berikan. Biarlah dikatakan munafik, toh niat kita adalah menyenangkan hati orang lain bukan? bayangin aja.. kalo kita udah niat baik ngasih sesuatu ke orang lain, kok orang yang kita kasih itu ga seneng sama apa yg kita beri. Sedih khan? hmm.. makanya mulai sekarang belajarlah buat nge-rem mulut. Mending diem daripada mencela. Apapun itu.. http://www.smileycodes.info diam saja daripada kata2 yang keluar dari mulut itu menyakiti orang lain.