Selasa, 20 Desember 2011

Tidak sekedar itu,,

Ditemani alunan instrument The Ellegance of Pachelbell, aku berhenti sejenak dari segala kesibukan di ruangan ini. Ya,,saat ini hari Selasa/20 Desember 2011 pukul 19 lebih 5 menit aku masih berada di ruangan ini. Ruangan yang hanya ditempati oleh aku sendiri, biasa mengerjakan semua tugas kantor. Masih tersisa satu buah RPC (Repayment Capacity) yang belum aku buat. Semua berkas2 ini rencananya akan aku bawa ke Semarang malam ini juga. Pulkul 10 malam mungkin aku akan berangkat.

Kalau dipikir secara dangkal, untuk apa sebenarnya semua ini aku lakukan. Malam2 begini masih disibukkan dengan urusan kantor, pukul 10 malam harus berangkat ke semarang untuk "sekedar" meminta tanda tangan pengesahan pencairan dana pinjaman para mitra binaan. Sampai semarang mungkin dini hari, dan saat itu juga langsung kembali ke Purwokerto untuk persiapan penyaluran dana keesokan harinya. Begitu "GILA" kalau aku boleh menyebutnya. 

Untuk apa aku melakukan ini semua? padahal.. bisa saja! aku menolak pergi, aku selesaikan semua pekerjaan ini keesokan harinya.  Toh, secara struktural disini aku tidak memiliki posisi apapun, toh bayaranku juga "segitu2" saja. Yah.. itu tadi pemikiran dangkal, dan Alhamdulillah.. aku bisa aku mendapatkan makna yang lebih dari itu. BAHWA TIDAK ADA YANG SIA-SIA. Sekecil apapun kontribusi kita, tetaplah berpengaruh besar terhadap sebuah peristiwa. Bukankah kepakan sayap kupu-kupu dapat memicu sebuah badai? 

Disinilah aku yakin, bahwa setiap yang aku lakukan itu bermanfaat nantinya, minimal untuk mitra binaan yang nantinya mendapatkan dana pinjaman. Aku yakin, Allah tidak pernah tidur, DIA tidak akan pernah tertukar. DIA tahu niat yang ada didalam hatiku, ketika aku bersusah payah mengerjakan ini semua. Aku senang menjalaninya, makanya.. aku tetep gendut walau tarjet sebesar apapun, kerjaan sebanyak apapun! hehe.. this is my passion!

Berikut tampilan meja yang bener2 bikin "hhhhhhhhh..."
satu lagi ah fotonya..
Kalo ini tampilan komputernya..
terakhir.. tampilan orangnya :D *narsis dikit boleh? * :p
*stres dikit*

Senin, 05 Desember 2011

Nasihat Baik..

Untukku.. sebagai cerminan diri..

Siapa yang memberi nasihat dengan memandang dirinya baik, maka dia akan berdiam diri apabila berbuat kesalahan.  Dan siapa yang memberi nasihat, karena memandang (apa yang ia ucapkan) sebagai kebaikan dari Allah untuk dirinya, maka dia tidak berdiam diri apabila berbuat kesalahan.”

Nasihat sebenarnya bisa diberikan oleh siapa saja kepada siapapun dalam rangka saling mengingatkan dalam kebenaran dan menghindari kesalahan, bisa berupa mengajak kepada kebaikan atau saling mengingatkan. Nasihat tidak selalu disampaikan dalam bentuk ceramah, dan juga tidak selalu harus disampaikan oleh seorang Ulama atau seorang Kiayi dan tidak harus  selalu disampaikan dalam sebuah forum keaagamaan.

Dari Abi Huroiroh dari Rosulillahi sholallohu ‘alaihi wa salam bersabda,

sesungguhnya agama itu nasihat , sesungguhnya agama itu nasihat , sesungguhnya agama itu nasihat“,  mereka (shahabat) bertanya siapa yang berhak nasihat ya Rosulalloh ? bersabda (Nabi) “Bagi Alloh dan bagi kitabnya Alloh, dan bagi utusannya dan bagi imamnya orang muslim dan bagi umumnya muslim
Memberi nasihat untuk dijadikan mauizatun hasanah (teladan baik) dalam rangka mengajak kepada kebaikan sesama hamba Allah adalah perbuatan yang Utama. Akan tetapi memberi nasihat karena merasa diri kita adalah orang baik, berilmu dan saleh, adalah perbuatan yang kurang baik. karena, apabila suatu waktu ia tergelincir kedalam perbuatan jelek atau salah menyampaikan nasihat, maka akan tumbuh perasaan malu karena bersalah, yang menyebabkan ia akan bersikap diam atau tidak lagi memberi pelajaran atau nasihat-nasihat.

Akan tetapi apabila nasihat yang dijalankan dan pelajaran yang disampaikan didasarkan karena wajib menyampaikan ajaran Allah, atau karena apa yang ia sampaikan adalah karunia dan rahmat serta izin Allah semata, maka ketika ia khilaf karena tergelincir lidah atau salah ucapan, atau sikap yang tidak pada tempatnya, atau berbuat suatu kesalahan di mata masyarakat, ia tidak merasa malu, serta terus menyampaikan ajaran dan nasihat. Ia tidak berhenti, karena yang ia sampaikan adalah ajaran yang benar, dan karena izin rahmat Allah untuknya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajak kepada kebaikan…
  1. Sampaikan nasihat atau ajakan kepada kebaikan dengan hati yang tulus ikhlash, semata-mata karena Allah.
  2. Berniatlah dalam hati bahwa ajakan yang ia laksanakan semata-mata melaksanakan kewajiban yang diizinkan Allah dalam rangka dakwah Islam, amar ma’ruf nahi munkar.
  3. Hindarkan perasaan dari dalam hati, bahwasanya apa yang disampaikan dan nasihat yang diberikan, adalah karena kepandaian dirinya sendiri, kecakapan dirinya sendiri, kecakapan pembicaraannya sendiri, atau ilmu yang ia kuasai. Perasaan seperti ini akan melahirkan rasa angkuh, kemudian bersifat riya’, yang akan merusak hati dan amal ibadah kita.
  4. Kekokohan tekad di dalam jiwa, bahwasanya nasihat dan tabligh yang akan disampaikan dan yang telah disampaikan, banyak atau sedikit karena ingin mencari Ridha Allah semata, melalui jihad dakwah yang terpikul dipundaknya.
  5. Buatlah sebuah rencana atau cara penyampaian melalui pendekatan yang efektif, sesuai dengan kemampuan masing-masing, agar apa yang disampaikan diterima oleh Masyarakat, sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
  6. Hendaknya apa yang disampaikan, sudah dipahami dan dihayati, dan jika belum dipahami dengan benar mengenai apa yang akan disampaikan, hendaknya dipelajari terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh.
  7. Semata-mata apa yang disampaikan, baik berupa nasihat atau ajakan, hendaklah sudah dijalankan terlebih dahulu atau ia sedang menjalankan apa yang disampaikannya, dengan maksud bersama-sama mencari kebaikan di Jalan Allah.
  8. Selalu meminta petunjuk kepada Allah Swt.
Dengan nasihat dan ajakan kepada kebaikan, seseorang dapat berubah dari yang tidak paham menjadi paham, dari yang lupa menjadi ingat, dari salah menjadi sadar Karena diingatkan dan dari tidak baik menjadi baik. Tentunya semua itu tidak terlepas dari Kehendak Allah Swt, karena upaya kita hanyalah sebatas dalam mengajak atau saling menasehati, selebihnya untuk urusan hati dan apakah orang yang diajak menerima atau tidak,  tergantung daripada upaya orang yang diajak tersebut apakah menerima, atau menolaknya, karena, hanyalah Allah Yang Maha Kuasa dan membolak-balikkan hati manusia.

Blog, situs pertemanan, ataupun media-media yang dikonsumsi oleh khalayak ramai, dapat juga menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan ajakan dalam kebaikan dan saling mengingatkan sesama saudara muslim.

Sebagaimana peringatan dari Alloh SWT dalam QS Al-‘Asr (103) 1-3
“Demi waktu ‘asr sesungguhnya manusia niscaya dalam keadaan rugi, kecuali orang yang beriman dan beramal sholih dan saling wasiat (nasihat) untuk menetapi barang hak , dan saling berwasiat dengan kesobaran.”

by : http://atmakusumah.wordpress.com/2009/11/18/nasihat-baik/ 

Minggu, 04 Desember 2011

Thinking deep

Astaghfirullahal'adziim.. Astaghfirullahal'adziim.. Astaghfirullahal'adziim..
Ya Allah.. hamba mohon ampun padaMu atas segala kesia-sia an yang telah hamba lakukan.
Atas perkataan yang mungkin menyakiti, menyinggung hati saudara - saudara hamba
Atas rasa ke-sok tahu-an yang telah hamba lakukan,
Mohon ampun atas semua itu Yaa Ghoffar...

Bismillahirrohmanirrohiim..
Aku awali tulisan ini dengan membuka Q.S 2: 271 " Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Sebelumnya, ada rasa sesal dalam hatiku karena sudah blak2an menyampaikan pendapat ku. Pendapat yang mungkin bagi sebagian orang itu tidak mengenakkan. Tapi memang niatku bukan untuk mencari dukungan atau sebaliknya. Aku cuma ingin mencurahkan unek2 di hati. Unek2 yang udah lama aku simpan. Belakangan aku sering liat orang2 itu berlomba2 membangun citra diri. Ada yang salah? engga si.. aku aja yang iseng komentar hehe.. Manusia sekarang ribet! (termasuk aku) dunia udah jauh dari kata "sederhana", masing2 ingin menunjukkan eksistensi dirinya, bahkan dalam hal beribadah. Segala ritual kita dengan Tuhan di expose. Taruhlah yang paling sederhana itu update status di social media. Sekali dua kali oke laaah, tapi kalo udah jadi kebiasaan? udah keseringan? lllaaahhh.. ini apa kantornya malaikat Roqib udah pindah ke FB/Twitter yak? -__-"

Yak.. mungkin ini cuma aku aja yang su'udzon. Hak mereka untuk melakukan itu, syi'ar katanya. Oke! mohon maaf atas ke-su'udzon-an ku, semoga Allah mengampuni. Aku cuma ingin mengingatkan saja, cuma ingin melihat kesederhanaan muncul kembali. Saling mengingatkan dalam kebaikan, berlomba2 untuk mengingatkan dalam kebaikan, bukan berlomba2 dalam pencitraan diri. Biarlah urusan ritual ibadah menjadi urusan antara kita sebagai hamba dengan DIA sebagai Sang Maha Pencipta. Tapi.. urusan menyebarkan ilmu, urusan mengingatkan tetap menjadi urusan kita terhadap sesama. Jadi disini.. aku sama sekali tidak mengkritik tentang aktivitas saling mengingatkan atau berbagi ilmu.. yang aku kritik adalah aktivitas mengumbar ritual kita kepada Tuhan kita. 

Semoga, apa yang sudah aku sampaikan ini sedikit bisa jadi bahan introspeksi untuk diri aku sendiri dan bagi mereka yang mau sedikit membuka hati menerima kritikan. Semoga kritikan yang membawa pada kebaikan, semoga nasihat yang membawa pada kebenaran. Bukan berarti aku lebih baik, bukan sama sekali. 

Ya Allah,, ampuni jika ada kesalahan dalam setiap ucapan hamba.. semoga tidak banyak mudharat di dalamnya.. Aamiin ^____^

Kamis, 01 Desember 2011

1433 H

  1. Tuntaskan segala tanggungan jika ada
  2.  Sedekah dimulai dari yang terdekat ( keluarga, tetangga, karib, mereka yg membutuhkan )
  3.  Shaum sunnah
  4.  Tahajjud, Dhuha, Qobliyah & Ba’diyah
  5.  Tadarus Al-Qur’an
Terakhir… yang paling penting.. adalah Istiqomah..
Seperti sabda Rasulullah saw “Sesungguhnya SEBAIK-BAIK amalan adalah yang dikerjakan secara rutin terus menerus walaupun sedikit.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad)

Selamat tahun baru hijriyah buat seluruh umat islam di manapun berada, semoga di tahun ini kita bisa menjadi hambaNya yang lebih baik lagi.. Amiin..