Selasa, 17 Juli 2012

H+25

Ga terasa sudah 25 hari aja resmi menjadi istri mas Eka Muhammad Muqorrobien. Tiba - tiba malam ini ngerasa kangeeeeeen sama dia, mau sms atau whatsapp langsung tapi takut ganggu. Soalnya, malem ini suami masih konsinyering atau apalah namanya itu, yang katanya mungkin baru akan selesai jam 11 malem nanti. Kata suami, ga perlu ditungguin, ditinggal bubu aja, nanti kalo rapat udah selesai bakal dikabari.


Ah.. entahlah, selama 25 hari menjadi istrinya, makin merasa belum sempurna atau maksimal dalam berbakti. Bahkan, untuk sekedar menata pakaiannya yang mau dibawa waktu tugas luar aja aku belum sempat. Walau aku juga paham, dia pasti mengertikan itu, aku belum bisa maksimal bukan karena kesengajaan ku, tapi karena keadaan yang memang belum memungkinkan.


InsyaAlloh, sebentar lagi.. tanggal 28 nanti aku bakal nyusul suami.. menetap disana bareng dia. Dan.. mungkin saat itulah aku mulai bisa itung - itungan apakah aku sudah cukup maksimal dalam berbakti pada suami aku.


Ya.. dalam hati ku, suami ku memang menempati posisi yang istimewa. Satu niat ku, sama sekali tidak ingin mengecewakannya. Dalam doa pun aku selalu berharap agar Alloh memberi kekuatan agar aku mampu menjadi istri shalehah, yang membanggakan dan membahagiakannya selalu. Walau untuk itu.. entah harus berapa lama aku mencoba dan terus mencoba. Karena apa? Karena aku sadar bahwa masih amat banyak kekurangan dan keterbatasan yang aku miliki. Untuk itu kembali aku meminta padaNya agar masing - masing dari kami diberi keridhoan untuk menerima segala lebih dan kurang pada diri kami. Aamiin ya Alloh..


Published with Blogger-droid v2.0.4

Selasa, 10 Juli 2012

Dilarang Protes!

Sejak memutuskan untuk menikah, aku sudah niat dalam hati agar sebisa mungkin kelak menjadi istri yang tidak membebani suami dengan tuntutan - tuntutan yang memberatkan. Nrimo ing pandum, menerima dengan apa yang telah Alloh dan suami beri. Berusaha untuk tidak protes terhadap apa yang suami perintahkan, taat pada nya selama perintahnya tidak menyuruh pada yang dilarang Alloh.


Namun pagi ini aku sadar, sepertinya aku sudah melanggar apa yang menjadi niat ku sendiri, yaitu untuk "Tidak Protes".


Aku makin ngerti kalo ternyata suamiku itu pada dasarnya emang anteng, jarang gombal apalagi ngerayu. Ini dia yang aku protes pagi ini (maafin istrimu ya sayang). Bisa dibilang kemampuan menggombalnya itu dibawah rata - rata xixixixixi dan sepertinya suami musti banyak belajar dari istrinya ini, gimana engga.. masa kalo mau gombal musti tak ajari dulu?! Ya ga jadi so sweet hahahahaha..


Suami ku, dia memang orang yang ga pandai merangkai kata - kata indah, dia ga pandai beretorika, dia apa adanya, menyampaikan yang ia rasa sewajarnya. Jika dinilai hanya sebatas verbal, suami ku memang tidak istimewa, namun jangan salah.. non verbal nya menutup segala kurang nya. Dia ga pandai berkata - kata, namun sifatnya, sikapnya, kebiasaannya, perilakunya.. jauuuuh lebih membuktikan kasih, sayang dan tanggungjawabnya sebagai seorang suami. Yang terkadang semua itu cukup membuat aku makin cinta padanya, dan makin bersyukur padaNya.


Untuk suamiku, gapapa deh ga pinter nggombal, semua yang mas lakukan itu udah cukup masuk ke hati adek kok, walau tanpa kata - kata. Adek ga jadi protes! I love you just the way you are.. hihihihi ( adek lagi deeeeh yang ngerayu -_____-")


Published with Blogger-droid v2.0.4

Senin, 09 Juli 2012

3 Pesan darinya...


1. Sholat nya dijaga awal waktu ya..

2. Makan yang teratur, biar g kambuh magh nya..

3. Jangan nggosip!


ketiga pesan itu adalah yang selalu suami ku sampaikan buat aku ketika kami akan berpisah. Entah dia kembali ke Jakarta atau ketika aku pulang ke Purwokerto. Bahagia rasanya, diberi suami yang sederhana dalam berucap, tidak pernah neko - neko dalam menitip pesan. Tidak pernah menyulitkan. Semoga, aku bisa selalu menjaga apa yang telah diamanatkan suami padaku. Sebagai tanda hormat ku padanya, sebagai bukti cinta dan patuh ku padanya. Semoga dia ridho.. dan semoga ridho nya dapat menjadi perantara ridho Alloh untukku. Aamiin..

-i love you sayang :-* -

Published with Blogger-droid v2.0.4

Selasa, 03 Juli 2012

Jogja.. dan bule nekat

Bismillahirrohmanirrohiim..

Alhamdulillah.. malam ini sudah sampai di Purwokerto lagi, sudah siap untuk beraktivitas kembali di kantor. Sebelum tidur, mau cerita dulu aah pengalaman senin kemarin jalan - jalan ke Jogja. Jadi, akhirnya setelah tertunda beberapa saat, jadi juga aku jalan - jalan bareng suami ke Jogja. Kami naik motor dan berangkat dari rumah sekitar jam 8 pagi.

Di perjalanan, banyak yang bisa aku ketahui, salah satunya aku jadi tahu kalo ternyata suami ku itu ada mental pembalap. Duuuh jan ini mbatin "sakjane bojo ku kuwi wis tau mboncengke cah wedok opo durung yo?" Naik motor nya kadang kaya ga nyadar lagi bawa istri ckckckckck.

Sampai di Jogja sekitar jam 10 pagi, itu pake berhenti isi bensin dan beli minum di alfamart. Kita cuma niat jalan - jalan nengok mba Roro Jonggrang, maklum selama 24 tahun ini si penulis belum pernah masuk candi prambanan (kasihan banget ya T_____T). Dengan tiket masuk 30ribu/orang, kita bisa masuk kawasan candi dengan bonus kartu BRIZZI. Yaaah.. lumayan lah, 30ribu bisa ngeliatin batu. Tapi yang bikin seneng, disini bisa ngobrol sama suami. Bisa nemenin dia foto - foto juga. Suka aja tuh kalo ngeliat dia lagi ada di belakang kamera. Keliatan gimanaaaa gitu :-P

Perjalanan berlanjut, kali ini ke daerah kalasan. Bukan untuk melihat candi kalasan, tapi silaturahmi ke rumah Pak Lik nya suami yang ada di daerah tersebut. Seneng main kesana, jadi punya saudara disana sini. Suami dan keluarga memang sangat menjaga silaturahmi dengan keluarga maupun kerabat. Itu adalah hal yang amat patut dicontoh dari mereka buat aku. Sepulang dari kalasan kami langsung pulang menuju Parakan. Mampir sebentar ke toko oleh oleh buat beli buah tangan untuk orang - orang di rumah.

Ada yang lucu waktu perjalanan pulang ke Parakan. Di salah satu perempatan ada dua orabg bule yang boncengan naik Mio nanya ke suami "Borobudur..". Yang artinya dia minta ditunjukin jalan ke Borobudur. Trus suami bilang "Follow me" ya karena kebetulan kami juga mau ke arah borobudur. Cuma aku mbatin "serius ni mau jadi Guide? Secara si bule naik mio nya pelan banget. Keliatan banget baru bisa naik mio. Ga lincah sama sekali". Bener aja.. waktu udah dijalan.. si bule jalan pelan banget. Nyampe perempatan berikutnya suami bilang ke si bule "Little faster please! It's still 30KM" . Si bule mukanya pucet waktu tau masih sejauh itu perjalanan.

Sampai di perempatan selanjutnya, mungkin suami udah ga sabar karena si bule jalannya pelan banget. Akhirnya suami ngomong kr si bule "Just Go ahead. And then when you find "Borobudur" turn to the left. Oke?". Si bule "manthuk manthuk" tanda paham dan bilang "Terimakasih banyak". Suami jawab "Werkaaaaam" sambil ngegas kenceng. Kata dia "mlaku ne alon ngono kapan tekane.. tinggyall wae" sambil terus ngegas. Aku dalam hati geget banget sama tingkah polahnya. Udah niat ngeGuide sendiri.. eeeh ditinggal sendiri. Hihihihihi..

Akhirnya, kami sampai di parakan sekitar jam 6 sore. Alhamdulillah.. hari itu bisa menikmati liburan dengan liat batu, silatutahmi keluarga dan ketemu dua bule nekat yang pergi tanpa guide. Lengkap banget khan pengalamannya?

hmmm udah dulu ah ceritanya.. besok lagi.. udah ngantuk ni.. suami udah lelap banget bobonya, okey malem ini bisa peluk guling dan si sapi sepuasnya.. gud niiiiiite everybodeeeeeehh.. :-P

Published with Blogger-droid v2.0.4