Bagi kami yang bekerja di sebuah instansi yang memiliki beberapa kantor vertikal yang tersebar diseluruh Indonesia, mutasi adalah sebuah keniscayaan. Seperti yang terjadi baru - baru ini, mutasi bagi para pejabat eselon III sudah dilaksanakan. Dan kali ini, eselon III di Subdit ku ikut masuk dalam daftar pejabat yang dimutasi. Sedih?! pasti! gimana engga', beliau adalah sosok atasan yang sangat wise. "Kesehatan itu nomer satu mba Ambar, keluarga nomor dua, pekerjaan nomor sekian..." begitu yang selalu aku ingat dari prinsip yang beliau pegang. Tapi sekali lagi, mutasi bagi kami sama ibaratnya dengan kematian, tidak dapat dihindari dan suatu saat setiap kami pasti akan mengalaminya (mau mutasi internal maupun eksternal).
Memiliki atasan dan teman - teman satu Subdit, bahkan satu Direktorat yang sudah seperti keluarga sendiri memang sangat menyenangkan dan menjadi satu hal yang patut untuk disyukuri. Disaat temen lain mengeluh dengan kondisi tempat dia bekerja, aku justru sangat bersyukur dengan lingkungan pekerjaan beserta orang - orang didalamnya. Menyenangkan, hangat, serius namun ga nyeremin, menantang tapi ga memaksa kita menjadi seorang workaholic!. Tapi sekali lagi, mutasi adalah keniscayaan, mutasi adalah satu hal yang pasti terjadi dan kami alami.
Bukan saatnya untuk menjadi seorang yang melow karena pindahnya seseorang yang menjadi bagian penting dari Subdit ini. Beliau pasti akan lebih sukses ditempat yang baru, lebih bermanfaat dan menemukan keluarga baru yang sama bahkan lebih hangat, dan kasubdit yang baru untuk kami juga kami yakin sama bahkan lebih wise dari kasubdit yang lama.
Selamat bertugas di tempat baru bapaaaak,, sering sering main kesini ya pak ahehehehe...