Aiihh.. kalo baca judul postinganku ini kok rasanya cakep bener ya.. "Amanah bukan sekedar kulit.." . Sebelumnya aku ucap syukur Alhamdulillah karena di tanggal autodebet ini hasil rekonsiliasi sementara antara buku kas dengan buku bank Sek-A ku nihil atau ga ada selisih satu rupiahpun -maaf yang roaming, pembukaan yang tidak bagus sepertinya :p - tapi tulisan ini terinspirasi salah satunya dari hasil rekonsiliasi ini loh..
jadi ceritanya, waktu nginput data angsuran dari masing2 mitra binaan ini, aku jadi bisa menilai karakter tiap orang khususnya mitra binaanku. Amanah atau tidak, salah satunya bisa diliat dari data angsuran ini. Dan ternyata, untuk masalah amanah atau tidak ini tidak bisa diukur dari besar atau kecilnya usaha seseorang. Terbukti, ada tuh mitra ku yang punya usaha sudah besar, omset besar, berpendidikan tinggi.. tapi kurang "open" -bahasa jawa bukan bahasa inggris- sama masalah angsuran. Cenderung menggampangkan. Ada loh yang begini.. sebaliknya, yang punya usaha biasa2 aja, pendidikannya juga paling SMP juga ga lulus, tapi sregep dan disiplin banget kalo masalah angsuran. Orang yang seperti ini yang aku bilang "ngerti sejarah".
Ngerti sejarah disini maksutnya, dia inget gimana perjuangan waktu ngajukin permohonan pinjaman, inget tujuan mengajukan itu akan dibuat apa, dan yang terpenting inget akan ijab kobul yg sudah disepakati bersama. Jadi ga sekate-kate, ga semene-mene! itulah,, dari situ bisa aku ambil pelajaran kalo yang namanya amanah itu karakter,, karakter itu ga sekedar di kulit atau di casing, makanya salah besar kalo kita menilai seseorang itu mutlak hanya dari casingnya saja, bisa2 ketipu ntar kita. jadi.. kalo kata pepatah siii "don't judge the book just from the cover" janganlah menilai buku dari covernya saja.. tapiiii liat juga tuh!daftar isinya! hahaha..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar