Artikel ini adalah hasil ngebrel2 sama Mister Ndoy.
jadi beliau berkisah, bahwa menjadi seorang muslim itu haruslah Kaffah.. artinya menyeluruh, jangan setengah2 "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu" -Al Baqarah : 208-
Aplikasi simpelnya menurut Mister Ndoy itu begini, katakanlah "Aku adalah seorang manager, TAPI AKU ADALAH MUSLIM", katakanlah "Aku adalah seorang Pejabat, TAPI AKU SEORANG MUSLIM", jangan dibalik menjadi "aku muslim, TAPI AKU MANAGER" atau "Aku muslim, TAPI AKU PEJABAT". Coba dirasakan.. lalu dipahami kedua susunan kalimat itu, pasti akan menimbulkan makna yang berbeda khan?khan?khan?
"Aku adalah seorang manager, TAPI AKU ADALAH MUSLIM" kalimat seperti ini biasanya sambungannya begini "Aku adalah seorang manager, TAPI AKU ADALAH MUSLIM, jadi aku tidak akan korupsi, karena islam mengharamkan korupsi/b>" Nooohh.. iya ga?! nah.. itu contoh sederhananya lah tentang bagaimana mengimplementasikan menjadi muslim yang kaffah.
Seperti pernah dikisahkan pada jaman Rasulullah SAW dulu, bahwa Billal bin Rabbah, seorang budak hitam yang tetap pada prinsip islamnya. Ketika ia diminta untuk meninggalkan islam oleh Tuannya, iapun menolak. Ketika si Tuan berkata "Hai Billal, kau ini bekerja pada ku bukan? lalu mengapa kau berani masuk Islam sebelum kuijinkan?" lalu Bilal menjawab "Aku memang bekerja padamu, engkau adalah tuanku, namun ketika kewajiban telah kuselesaikan semuanya, maka bukan urusan tuan mencampuri keyakinanku".
Maka disiksalah Bilal, telanjang dada ia ditengah gurun pasir, tanpa makan minum dan diatas dada nya diberi beban berupa batu yang amat besar. Badannya menghadap ke matahari yang membuat darah mengucur dari setiap bagian tubuhnya, bahkan mulutnya pecah akibat panas. Lalu si tuan kembali bertanya "Apakah kau mau keluar dari Islam dan menyembah Latta dan Uzza?", maka yang keluar dari bibir seorang Bilal adalah “Ahad, Ahad ... (Allah Maha Esa).”
Dialah Bilal, seorang budak yang jasadnya memang tidak merdeka, namun jiwanya bebassss.. lalu bagaimana dengan kita? Jasad kita mungkin merdeka, namun jiwa kita? Astaghfirullahal'adzim..
Hanya sedikit sharing dan mengingatkan kembali.. hasil ngebrel2 dengan mister Ndoy ^__^
Selasa, 01 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar