Minggu, 04 Desember 2011

Thinking deep

Astaghfirullahal'adziim.. Astaghfirullahal'adziim.. Astaghfirullahal'adziim..
Ya Allah.. hamba mohon ampun padaMu atas segala kesia-sia an yang telah hamba lakukan.
Atas perkataan yang mungkin menyakiti, menyinggung hati saudara - saudara hamba
Atas rasa ke-sok tahu-an yang telah hamba lakukan,
Mohon ampun atas semua itu Yaa Ghoffar...

Bismillahirrohmanirrohiim..
Aku awali tulisan ini dengan membuka Q.S 2: 271 " Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Sebelumnya, ada rasa sesal dalam hatiku karena sudah blak2an menyampaikan pendapat ku. Pendapat yang mungkin bagi sebagian orang itu tidak mengenakkan. Tapi memang niatku bukan untuk mencari dukungan atau sebaliknya. Aku cuma ingin mencurahkan unek2 di hati. Unek2 yang udah lama aku simpan. Belakangan aku sering liat orang2 itu berlomba2 membangun citra diri. Ada yang salah? engga si.. aku aja yang iseng komentar hehe.. Manusia sekarang ribet! (termasuk aku) dunia udah jauh dari kata "sederhana", masing2 ingin menunjukkan eksistensi dirinya, bahkan dalam hal beribadah. Segala ritual kita dengan Tuhan di expose. Taruhlah yang paling sederhana itu update status di social media. Sekali dua kali oke laaah, tapi kalo udah jadi kebiasaan? udah keseringan? lllaaahhh.. ini apa kantornya malaikat Roqib udah pindah ke FB/Twitter yak? -__-"

Yak.. mungkin ini cuma aku aja yang su'udzon. Hak mereka untuk melakukan itu, syi'ar katanya. Oke! mohon maaf atas ke-su'udzon-an ku, semoga Allah mengampuni. Aku cuma ingin mengingatkan saja, cuma ingin melihat kesederhanaan muncul kembali. Saling mengingatkan dalam kebaikan, berlomba2 untuk mengingatkan dalam kebaikan, bukan berlomba2 dalam pencitraan diri. Biarlah urusan ritual ibadah menjadi urusan antara kita sebagai hamba dengan DIA sebagai Sang Maha Pencipta. Tapi.. urusan menyebarkan ilmu, urusan mengingatkan tetap menjadi urusan kita terhadap sesama. Jadi disini.. aku sama sekali tidak mengkritik tentang aktivitas saling mengingatkan atau berbagi ilmu.. yang aku kritik adalah aktivitas mengumbar ritual kita kepada Tuhan kita. 

Semoga, apa yang sudah aku sampaikan ini sedikit bisa jadi bahan introspeksi untuk diri aku sendiri dan bagi mereka yang mau sedikit membuka hati menerima kritikan. Semoga kritikan yang membawa pada kebaikan, semoga nasihat yang membawa pada kebenaran. Bukan berarti aku lebih baik, bukan sama sekali. 

Ya Allah,, ampuni jika ada kesalahan dalam setiap ucapan hamba.. semoga tidak banyak mudharat di dalamnya.. Aamiin ^____^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar