Selasa,31 Januari 2012
Sore itu, jam 2 tepat aku sudah berada di stasiun Jebres, Solo, untuk pulang kembali ke Purwokerto. Ditemani mba Rahma ( yang sedang hamil 6 bulan ) kami menunggu KA Logawa di ruang tunggu penumpang. Suasana di stasiun ga begitu ramai, tapi ga sepi juga. Mungkin itu karena hari itu adalah hari kerja. Naik kereta ekonomi, sendiri dengan kondisi badan tidak fit memang baru sekali ini aku lakukan. Ah entah seperti apa nanti kondisi didalam kereta, yang penting aku sampai Purwokerto di jadwal yang paling awal. Waktu menunggu kereta sengaja aku habiskan untuk bolak balik ke kamar kecil. Bukan karena apa, plus minus 5 jam di kereta, aku berusaha untuk tidak ke toilet nantinya. Jadi, aku berusaha untuk tidak memiliki "tabungan" ketika di kereta nanti.
Jam 3 sore, kereta pun datang. Gerbong 3 nomor 9D, itu adalah nomor tempat duduk ku. Aku masuk, aku telusur dan yak! ini dia tempat duduk ku, yang ternyata sudah ditempati oleh seorang ibu tua. Okelah.. aku diam saja, toh di depan tempat duduk itu masih ada tempat kosong. Aku duduk disitu, beberapa saat menyaman - nyaman kan diriku sendiri. Aku mulai memperhatikan satu per satu orang sekitar. Duduk disampingku, seorang bapak tua yang ternyata suami dari ibu yg duduk di tempat duduk ku. Di samping ibu itu, ada seorang cowok yg mungkin umur 25 - 26 tahun. Aku perhatikan, cowok ini kok supel banget ya, humble gitu, ngobrol ramah sama si ibu, salut aku sama dia.
Kereta berhenti di stasiun klaten, si ibu dan suami nya pamit turun. Tinggal aku dan cowok itu sekarang duduk berhadapan. Aku pindah duduk ke pinggir, ke dekat jendela. Pasang masker siap untuk tidur. Tapi ternyata ga ngantuk.. akhirnya aku pilih untuk melihat pemandangan diluar saja. Tapi kok, lama2 pusing.. ya jelas! wong aku duduknya berlawanan arah jalan kereta. Aku putuskan untuk ijin duduk di sebelah cowok itu, dengan tujuan nyaman liat pemandangan di luar ( dan karena memang tempat duduk yg aku incar itu adalah tempat duduk ku sebetulnya, 9D).
Aku duduk disana, siap untuk melamun! ternyata, si cowok mulai ngajak ngobrol, dan ternyata cowok itu asli Purwokerto, teman SMP dan SMA sahabatku ( Mba Iswa ). Ah.. dunia itu, tak selebar daun pintu memang! Awalnya aku nanggepin obrolan cowok itu, dia tanya aku jawab. Tapi lama2 kok aku keganggu ya.. aduh brisiknya itu.. cerewet banget orangnya. Hampir stres juga aku mbayangin harus ndengerin orang ini ngomong dari Solo sampai Purwokerto. Bisa2 makin diare ini aku. Beruntung tiba2 ada seorang cowok lagi duduk di hadapannya dan perhatian cowok ini beralih ke cowok yang datang barusan. Mereka berdua ngobrol ( maksutnya, yang satu ngomong yang satu diam ) dan aku.. meneruskan lamunanku.
Cowok tadi itu ibarat diesel. Butuh pemanasan dulu di depan, makin lama makin panas dan kelebihan energi. Akibatnya, ngobrolnya semangat banget dan tidak ada titiknya. Kekesalan ku pada cowok itu aku sampaikan di twitter ku @AmbarFitri, tapi lama kelamaan hilang juga kekesalanku, karena perlahan dia berhenti bicara.
Masuk daerah Kebumen, mulai cowok itu bicara lagi, aduuuh aku dah siap2 mau pura2 tidur aja sebetulnya, tapi aku tahan2 saja, toh sebentar lagi sampai. Dia bercerita tentang basic pendidikannya, yaitu Apoteker. Disitu mulailah aku merasa bahwa pembicaraan ini mulai mengasyikkan. Dia banyak bercerita tentang penyakit. Penyebab penyakit, cara mencegah ataupun mengobati beberapa penyakit secara dini. Dia juga berbagi pengetahuan tentang gaya hidup sehat. Ga kerasa, kereta masuk ke stasiun Purwokerto, yang akhirnya perjalanan usai, waktu ngobrol usai, dan ngangsu kawruh pun selesai. Aku ucapkan terimakasih pada cowok itu dan permohonan maaf. Si cowok bingung kenapa aku minta maaf tapi belum sempat dia tanya aku sudah ngacir duluan hehee.
Perjalanan yang cukup indah buat aku. Bertemu dengan seseorang yg baru dikenal, banyak ilmu yang didapat. Walau awalnya aku ga suka, dan ternyata ketidaksukaan ku itu adalah karena diriku sendiri yang belum mau mengenal atau minimal mendengar lebih dalam mengenai isi pembicaraan orang tersebut. Hikmah untuk diriku sendiri, "Janganlah mudah men-judge seseorang/sesuatu kondisi, sebelum kita mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya". Berfikir lebih positif dan lebih bijak lagi dalam menilai sesuatu, sehingga nantinya kita tidak menyesal dengan penilaian kita atau komentar yang kita berikan tentang orang / sesuatu tersebut. InsyaAllah.. :)
stasiun purwokerto 19.13 WIB
Nice trip for me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar