Aku mulai merasa serakah, ketika aku menginginkan semua yang ada didalam kepalaku harus aku raih. Ketika semua ingin aku dekap. Sedangkan tanganku ini hanya ada dua dan tidak seberapa panjangnya. Akhirnya, hanya letih yang aku rasa.
Keinginanku mampu mengerjakan semua yang ingin aku kerjakan. Meraih apa yang ingin aku raih. Tapi lagi – lagi, aku tidak mengindahkan kemampuanku. Aku tidak memperhatikan keterbatasanku. Maka SERAKAH lah kata yang mampu menggambarkan segala kekhilafanku itu.
Di kantor, ketika mengerjakan pekerjaan ”A”, pikiranku melayang pada pekerjaan B,C,Z,V,R dll. Ingin saat itu juga aku mampu mengerjakan A sekaligus B sekaligus C dan seterusnya. Tidak sampai disitu saja, pikiranku pun terus tertuju pada skripsi ku yang masih saja mandeg di revisi proposal. Ingin saat itu juga aku mampu menyelipkan waktu hanya sekedar untuk melihat materi revisi ku itu. Hahh.. Betapa serakahnya diri ini Tuhan..
Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengerjakannya sekaligus, maka aku pun mengerti bahwa aku harus memilih, fokus pada salah satu terlebih dahulu. Selesaikan, sempurnakan, kemudian baru aku bisa lanjut ke hal lainnya. Teringat pada pesan bunda ”kita ga boleh serakah, hidup itu harus tetap memilih, harus fokus. Ketika kamu memilih untuk fokus pada tanggung jawab di kantor, maka sebisa mungkin fokuskan pada hal itu saja. Atau sebaliknya, ketika kamu memilih untuk fokus pada skripsi, maka lepaskan sementara tanggung jawab mu di kantor. Jangan kau paksakan untuk menjalani keduanya sekaligus, karena itu serakah namanya.”
Ya!Dan aku pun mengerti, bahwa dengan fokus itulah justru aku mampu menyelesaikan segalanya dengan sempurna. Memusatkan perhatian hanya pada satu hal saja, selesaikan dan sempurnakan. Setelah itu.. Barulah lanjut pada hal lain. Tidak salah lagi, ilmu prioritas disini mutlak diperlukan. Untuk itu.. Pilihlah!Dan fokuslah! ^___^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
aku juga lagi kehilangan fokus,
BalasHapusmulai serakah. hehe
hehe.. ya hayuk.. dipilih trus difokuskan :D
BalasHapus