Senin, 03 Februari 2014

When my dreams come true #sesi 2

"Setelah menikah, aku mau langsung ikut suami. Aku mau resign dari kerjaan ku, dan nyusul dia ke Jakarta". Ya, dari awal menikah aku memang sudah meniatkan diri untuk pindah dan hidup bersama suami di Jakarta. Konsekuensinya adalah aku harus rela melepaskan pekerjaan ku saat ini. Mungkin jika diliat dari status ku yang masih berstatus "pegawai kontrak" di salah satu BUMN terkemuka, bukanlah hal berat untuk melepaskannya. Hal yang justru membuat berat meninggalkan pekerjaan ini adalah karena memang aku mencintai pekerjaan ini. I Love my job! selain itu, rekan kerja yang sudah aku anggap seperti keluarga ku sendiri juga menjadi salah satu alasan lain yang membuat ku berat untuk keluar atau resign.

Banyak yang menyayangkan keputusanku untuk resign, bahkan atasan langsung ku sendiri pun bilang "apa ga bisa mba, mas nya aja yang pindah kesini?", hhhhh seandainya pak.. seandainya bisa seperti itu mungkin aku merasa menjadi orang yang paling bahagia -saat itu-. Gimana engga?! Udah kerja di kota kelahiran yang nyaman, kantor yang enak, dengan suasana kerja enak, orang orang yang baik, ditambah suami yang juga bekerja satu kota dengan ku. Lengkap khan?!? aahhh memang yaa, kata kata "seandainya" itu bisa melenakan kita. Makanya hati hati kalo menggunakan kata itu, karena condong pada hayalan belaka.

Awalnya, keluarga ku pun berharap agar setelah menikah aku bisa tetap tinggal di Purwokerto, dan tidak resign dari pekerjaan ku sekarang. Kata mereka "opo ga eman eman mba? golek kerjo sing penak saiki angel lho" -Apa ga sayang mba? cari pekerjaan yang enak sekarang susah lho- begitulah kira kira artinya. Tapi Alhamdulillah, dengan hanya diberi sedikit pengertian, ibu ku paham dengan putusan ku "InsyaAlloh rejeki ga bakal ketuker bu. Wong ambar niat nikah ki ben bisa bareng bareng mbek bojo, nek pisahan yo podo wae koyo g duwe bojo" -InsyaAlloh rejeki ga akan ketuker bu. Niat ambar menikah itu memang untuk bisa bareng bareng sama suami, jadi kalo pisahan ya sama aja kaya ga punya suami donk".

Dan ternyata benar, setelah satu setengah tahun menikah, aku kini mendapat pekerjaan yang semoga lebih baik dari pekerjaan ku yang dulu. Lebih berkah dan lebih manfaat. insyaAlloh.. terimakasih ya Rabb..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar